Advertorial Bisnis Online

Istilah dan Sejarah Virus Corona / Covid 19



Sejarah singkat virus corona

Virus Corona pertama kali ditemukan di Kota Wuhan - China pada Desember 2019 oleh seorang dokter yang bernama Li Wenliang. Virus corona juga disebut dengan SARS-CoV-2 karena memang mirip dengan virus SARS

Virus Corona kemudian menyebar luas ke seluruh dunia hingga WHO pada tanggal 11 Maret 2020 menetapkan Virus Corona atau yang disebut juga dengan Covid19 (corona virus desease 2019) sebagai pandemi.


Pandemi Virus Corona

Yang dimaksud dengan Pandemi adalah sebuah kejadian penularan penyakit yang meningkat secara signifikan dalam waktu singkat dan menyebar ke banyak negara atau masyarakat di dunia. Istilah pandemi sebetulnya tidak terkait dengan parahnya atau ganasnya virus tersebut namun lebih menggambarkan tingkat penyebaran dan penularan virus tersebut.


Gejala Virus Corona dan Perbedaannya dengan Flu Biasa

VIrus corona sebetulnya mirip gejalanya dnegan flu biasa, menurut data yang dihimpun oleh WHO, setidaknya gejala virus corona yang dilaporkan adalah sbb :

  1. Demam tinggi
  2. Batuk kering
  3. Merasa lemas
  4. Sesak napas

Salah satu gejala khas dari virus corona adalah nafas yang pendek. Ini terjadi karena adanya gangguan pada sistem pernafasan.


Apa itu WHO

WHO adalah singkatan dari World Health Organization. WHO adalah sebuah organisasi dunia yang dibentuk oleh PBB (persatuan bangsa bangsa) yang bergerak di bidang kesehatan.


Bagaimana gejala corona virus menurut data WHO ?

Berdasarkan data yang dihimpun oleh WHO, dari 55.000 penderita covid, mengalami gangguan sbb :

  • 80% Demam
  • 70% Batuk kering
  • 40% Merasa letih
  • 35% Ada dahak di tenggorokan
  • 20% Napas pendek-pendek /sesak napas
  • 15% Nyeri otot & nyeri sendi
  • 14% Sakit tenggorokan
  • 14% Sakit kepala
  • 11% Menggigil kedinginan
  • 05% Mual, muntah hidung tersumbat
  • 04% Diare
  • 01% Batuk darah
  • 01% Sakit mata


Bagaimana cara untuk menghindari virus corona

Yang dapat kita lakukan untuk menghindari tertularnya virus corona adalah :

  • Sering cuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun
  • Bila tidak ada air dan sabun baru dianjurkan menggunakan cairan pembersih mengandung alkohol minimal 60%.
  • Melakukan praktek physical distancing dengan jarak minimal 1 meter.
  • Tidak menyentuh wajah termasuk mata, hidung, dan mulut dengan tangan yang tidak yakin dalam kondisi bersih.
  • Melakukan etika batuk dan bersin dengan menutup mulut menggunakan tisu atau siku bagian dalam
  • Sedapat mungkin memutus rantai penularan virus corona dengan tidak bepergian atau tetap di rumah saja


Physical Distancing dan Sosial Distancing

Salah satu cara untuk memutus penyebaran virus corona adalah dengan mempraktekkan Sosial dan Physical distancing. Inti dari hal ini adalah selalu berjarak minimal 1 meter. Beberapa situs ada yang menyebutkan minimal 1.5m hingga 2 meter. Hal ini didasari karena adanya teori penyebaran virus corona melalui droplet dari mereka yang sudah terkena virus corona.


Penyebaran Virus Corona melalui Droplet

Berdasarkan hasil penelitian para ahli, virus corona menular melalui droplet. Droplet adalah percikan cairan yang dikeluarkan manusia saat berbicara, bersin maupun batuk. Karena hal inilah kita harus selalu mempraktekan physical distancing dan berjarak 1 - 2 meter dari orang lain. Dengan demikian droplet orang lain yang mungkin terpapar virus corona akan jatuh ke bawah dan tidak terkena orang lain di dekatnya.


Mencegah tertularnya virus corona menggunakan masker

Penggunaan masker disinyalir dapat mencegah masuknya droplet orang yang terkena virus ke tubuh kita. Ini menjadikan masker bedah menjadi sulit dicari dan semakin mahal. Coba cek deh hukum ekonomi dimana semakin banyak permintaan dan semakin sedikit barang, maka harga barang akan naik. Namun demikian kali ini kami tidak membahas mengenai bisnis ya. murni ingin membahas tentang virus corona saja.


Apakah harus masker bedah?

Sebetulnya tidak harus selalu menggunakan masker bedah. Memang yang terbaik adalah penggunaan masker bedah. Tetapi mengingat harganya yang tidak masuk akal maka cobalah untuk menganalisa kemungkinan lain.

Penggunaan masker kain adalah salah satu solusi yang sangat tepat. Masker kain hendaknya digunakan oleh semua orang khususnya orang sehat yang tidak memiliki gejala apapun. Dengan demikian droplet dari orang sehat akan jatuh hanya di maskernya.

Apabila tidak ada droplet sama sekali yang keluar baik dari orang yang sehat maupun orang yang terkena virus corona, maka kesehatan masyarakat di sekitar dapat dipastikan meningkat.

Ada teori yang menjelaskan dengan penggunaan masker kain sekalipun maka

"kamu bisa melindungi aku, aku akan melindungi kamu. Kita semua terlindungi!"

"you protect me, I protect you, then we both protected"



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Punya pendapat yang berbeda?
Ingin bertanya lebih lanjut?

Kami sangat berterima kasih bila anda berkenan untuk menuliskan beberapa patah kata di kotak komentar kami

:: klikmenurutsaya ::