Peluang Bisnis di Tengah Pandemi Virus Corona

Setelah lebih dari 1 bulan berada di masa pandemi, rasanya memang sudah saatnya kita mengambil langkah berani membuka bisnis baru terkait pandemi virus corona ini. Sebetulnya beberapa waktu lalu sudah saya sampaikan wei jie nya virus corona bukan.

Wei Jie : Dimana ada bahaya/kesulitan, disitu ada kesempatan

Nah di tengah pandemi virus corona, banyak sekali daerah yang menerapkan protokol PSBB (pembatasan sosial berskala besar). Beberapa peraturan pemerintah yang dilaksanakan pada PSBB ini adalah tidak boleh ada kursi di tempat makan! Maksudnya adalah penjual makanan wajib melarang pembeli untuk makan di tempat. Seluruhnya harus dibungkus dan dimakan di rumah.

Selain itu ada juga pembatasan aktivitas di malam hari (dikenal dengan jam malam) serta pembatasan jumlah penumpang saat berkendara. Motor hanya diperkenankan mengangkut 1 penumpang dan dilarang berboncengan, kecuali tinggal 1 rumah dibuktikan dengan alamat KTP yang sama.

Bagaimana dengan pasar? Seluruh penjual di pasar wajib mengenakan masker dan mematuhi protokol kebersihan diantaranya dengan rajin mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir. Ini berarti penjual dan pembeli yang tidak menggunakan masker, dilarang masuk ke pasar untuk melakukan transaksi jual beli.

Tahu tidak yang seru dari pandemi corona dan pelaksanaan PSBB?

Ternyata menurut Bank Indonesia perputaran uang kas (fisik) berkurang. Transaksi banyak dilakukan menggunakan uang elektronik maupun pembelanjaan online entah menggunakan marketplace maupun pembelian menggunakan transportasi online.

Ini berarti mereka yang memiliki bisnisn online seharusnya penjualannya tumbuh seiring dengan banyaknya promo gratis ongkir yang ditawarkan marketplace seperti shopee dan tokopedia.

Bagimana dengan transportasi online?

Ketika pemerintah melarang dan membatasi jumlah penumpang dalam 1 kendaraan menjadi 50%, sudah jelas ojek online tidak diperkenankan membawa penumpang. Transportasi online menggunakan mobil masih dapat mengangkut penumpang namun dilarang bersebelahan dengan sopir.

Inilah kenapa transportasi online seperti grab dan gojek kemudian ramai memberikan promo pembelanjaan makanan secara online entah melalui diskon maupun gratis biaya antar. Hal ini selaras dengan keinginan penjual makanan karena sepinya lalu lintas orang di depan toko akibat pelaksanaan PSBB dan adanya kebijakan larangan makan di tempat.

Berkenaan dengan bulan Ramadhan, banyak sekali umat Islam yang menggunakan promo tersebut untuk berbuka puasa dengan menu ala Mall maupun Resto dengan harga yang bersahabat.

Lalu apa dong peluang bisnis yang bisa kita gali di masa pandemi ini?

Banyak sekali kok, yang pertama jelas penjualan barang secara online meningkat. Carilah produk yang memang dibutuhkan selama pandemi seperti masker (mungkin sudah banyak yang jual ya), alat cukur (tau kan anjuran tidak mencukur karena pelaksanaan sosial distancing?), bahan makanan dan minuman, vitamin hingga alat kebersihan.

Kalau kamu memiliki usaha resto, cobalah untuk menghubungi grab ataupun gojek untuk memasukkan resto kamu dalam daftar promo. Dengan demikian tidak perlu buru - buru menutup toko sebetulnya.

Karyawan akan kesulitan bila diliburkan, meskipun sebetulnya owner juga kewalahan membayar biaya sewa tempat dan gaji karyawan bila tetap buka. Namun demikian dengan mempertimbangkan azas kemanusiaan, harusnya kita masih bisa mempertahankan bisnis dengan tetap buka dan menggaji karyawan.

Bukankah sewa tempat tetap kita bayar walaupun toko tutup? Hitungan saya yang lainnya adalah pasti ada sebagian keuntungan dari tahun - tahun sebelumnya yang bisa diperhitungkan untuk menutup kerugian di beberapa bulan kedepan akibat adanya pandemi virus corona.

Sekali lagi, keputusan bisnis tetap di tangan anda, saya hanya sebatas menyarankan. Untuk diingat  tahun ini adalah saatnya bertahan, jangan bertanya pertumbuhan bisnis atau pengembangan bisnis. Bila kita berhasil bertahan hidup, itu patut disyukuri terlebih lagi bisa menolong mereka yang membutuhkan.