Beberapa waktu lalu seorang teman memberikan posting yang cukup bagu untuk motivasi diri. Kira - kira bunyinya begini
"Kok masih malas - malasan? Yakin masih mau kerja di usia tua"
Sebuah pengingat bagi dirinya untuk terus mengembangkan bisnis dan pantang menyerah menghadapi liku liku bisnis, setidaknya begitu teman saya bicara.
Lalu saya membalas, sebetulnya bukan yakin masih mau kerja di usia tua, melainkan apakah kita masih mampu bekerja hingga usia tua?
Dari cerita tersebut, cobalah dipahami bahwa tidak semua orang memiliki usia hingga tua. Kalaupun hingga tua, tidak semuanya memiliki fisik yang sehat sehingga masih bisa berusaha dan mengembangkan bisnis.
Untuk alasan inilah saya mengingatkan kepada teman - teman pebisnis pusat informasi termasuk sebagai pengingat bagi saya bahwa terus berusaha adalah sebuah keharusan.
Tidak apa - apa bersantai sejenak namun kita harus tetap memiliki batasan waktu yang jelas dan target yang jelas mengenai pencapaian bisnis yang ingin kita dapatkan.
Teman saya memiliki usaha rumah makan yang cukup ramai di sebuah kota di Jawa Timur. Saya sempat ingin buka juga rumah makan sederhana yang menyajikan makanan kas madiun di kota saya saat ini.
Bukannya sambel pecel buatan saya enak sih, namun selera pecel orang - orang di sekitar agak berbeda dengan apa yang saya suka. Dan saya yakin mereka yang berasal dari madiun juga merasakan hal yang sama.
Ini berarti peluang usaha warung makan nasi pecel masih terbuka lebar di kota saya.
Balik deh, ketika teman saya berhasil dengan usaha rumah makan, saya ikut senang. Ada sedikit rasa iri sih dengan keberanian dia untuk resign dari tempat kami bekerja dan mengembangkan usaha sendiri
Well, hidup itu pilihan, dia memilih untuk tidak bekerja dibawah kendali orang.
Namun hari berganti, saat ini bulan April 2020 Virus Corona menjadi Pandemi di dunia. Saat saya menulis artikel ini, setiap hari setidaknya masih muncul lebih dari 150 orang yang terkena virus Corona.
Apa yang terjadi dengan bisnis di Indonesia?
Hampir semua sektor perekonomian melambat percepatan bisnisnya.
Larangan untuk social distancing memaksa moda transportasi mengurangi armadanya.
Pemeritah melalui kebijakan work form home (WFH) mengurangi jumlah pekerja kantor yang masuk setiap hari hingga 50%
Ini berarti bisnis bagi usaha yang dijalankan melalui kantor akan menurun. Bila menurun menurutmu bisnis yang mereka jalankan menurun juga kan?
Lalu bila pada batasan tertentu pasti ada pengurangan pegawai bukan?
Sekarang kita keluar kantor dulu ya
Mungkin sudah banyak dibahas di group WA, ataupun di Facebook, Twitter maupun Instagram
Banyak sekali mereka yang usahanya tergantung dari pekerja kantoran terimbas.
Penjual nasi goreng di depan kantor, warung - warung makan di sekitar kantor, tukang ojek online hingga Mall itu sendiri.
Kembali ke teman saya, usaha rumah makannya juga terkena imbas pandemi Virus Corona. Sepi sudah jelas, tetapi semangat tidak boleh turun. Bisnis harus tetap jalan supaya asap dapur tetap aman.
Disini saya mengingatkan pebisnis pusat informasi dan saya sendiri bahwa masih penting memiliki pendapatan rutin setiap bulan.
Tidak apa - apa membuka usaha selama resiko yang serupa virus Corona ini bisa ditangani.
Akhirnya teman saya mencoba untuk mengembangkan lagi bisnis online yang selama ini ditinggalkan yaitu menulis artikel.
Kembali ke koreksi saya di pepatah awal cerita tadi ya
"Kalau kamu masih bermalas - malasan, apakah kamu yakin di masa tua mu kamu masih sanggup bekerja?"
Bila dari dulu setelah memiliki usaha rumah makan, teman saya masih rajin menulis artikel, rajin jualan online produk lokal kota dia secara online, walaupun terimbas pandemi seperti ini, saya yakin pendapatan bulannya setidaknya tidak terlalu turun.
Tetap semangat ya pebisnis pusat informasi!
Ingat jangan taruh seluruh telur di sebuah keranjang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Punya pendapat yang berbeda?
Ingin bertanya lebih lanjut?
Kami sangat berterima kasih bila anda berkenan untuk menuliskan beberapa patah kata di kotak komentar kami
:: klikmenurutsaya ::