Permainan Tradisional : Gobak Sodor

Saat ini teknologi berkembang sangat pesat. Perkembangan teknologi ini memiliki dampak positif maupun negatif bagi masyarakat. Salah satu dampak positif yang bisa kita rasakan di kehidupan sehari-hari adalah semakin mudahnya manusia mejalani kehidupan sehari-hari.

Pada jaman dahulu kita harus pergi ke beberapa toko untuk membeli berbagai kebutuhan. Sekarang dengan bantuan HP kita bisa membeli apapun tanpa harus keluar rumah. HP dapat digunakan untuk membeli makanan, pakaian, alat tulis, kebutuhan rumah tangga, perabot hingga keperluan lain seperti membayar tagihan maupun transaksi perbankan.

Dengan adanya kemudahan – kemudahan tersebut HP menjadi salah satu barang yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Beragam aplikasi HP dipasang untuk memenuhi kebutuhan komunikasi, sosialisasi, belanja, aktifitas perbankan maupun hiburan. Namun demikian HP juga memiliki dampak negatif bila tidak digunakan dengan bijak.

Keluarga Anna adalah contoh pengguna HP yang berlebihan. Sebagai salah satu keluarga kaya di Kota Sukamaju, keluarga Anna menguasai lebih dari separuh toko sembako di kota. Untuk menjalankan usahanya, orang tua Anna sibuk bekerja hingga tidak terlalu sempat memperhatikan keseharian Anna. Dengan alasan agar Anna tidak rewel dan betah tinngal di rumah, orang tua Anna telah membelikan Anna HP sejak kelas 2.

Sejak saat itu Anna sangat jarang keluar rumah, rutinitasnya pun mulai berubah. Apabila dulu sepulang sekolah Anna menyempatkan diri untuk mengaji dan bermain di sore hari, sekarang Anna lebih suka berdiam di rumah untuk bermain HP. Anna memang menjadi lebih diam karena teralihkan dengan HP namun demikian secara perlahan hubungan Anna dengan temannya menjadi renggang karena Anna sama sekali tidak mau main di luar rumah. Tubuh Anna juga tidak sekuat dahulu, kebiasan berdiam diri di rumah membuat dia lemah dan cepat lelah karena kurangnya aktifitas fisik.

Pada suatu hari ada murid baru di kelas Anna yang bernama Siti Fatimah. Pada saat perkenalan murid baru, Siti Fatimah menyampaikan bahwa dia biasa dipanggil Siti. Dia berasal dari Kota Sukabaru, sebuah kota kecil yang terkenal karena budaya daerah yang sangat dijunjung tinggi. Siti pindah ke Kota Sukamaju karena ayahnya pindah tugas ke kota tersebut.

Siti bercerita bahwa dia sangat suka memainkan permainan tradisional di Kota Sukabaru. Permainan yang paling dia sukai adalah Gobaksodor. Siti sering memainkan permainan itu bersama teman sekelasnya sore hari setelah mengaji. Selain Gobaksodor siti juga sering bermain Congklak, Bola Bekel dan Lompat Tali.

Setelah perkenalan, bu guru mempersilahkan Siti duduk di sebelah Anna. Anna senang karena selama ini dia hanya duduk sendiri. Hal ini wajar karena Anna lebih suka menyediri, terutama setelah dia memiliki berbagai permainan seru di dalam HP nya. Siti sangat senang duduk disamping Anna. Dia langsung mengajak Anna bermain bersama di sore hari nanti. Namun Anna menolak karena dia ingin segera pulang sekolah dan melanjutkan permainan di HP nya.

Walaupun demikian Anna dan Siti tetap menjadi teman naik. Mereka berdua cepat menjadi akrab karena sifat Siti yang baik dan ramah. Namun demikian setiap kali Siti mengajak untuk bermain bersama sepulang sekolah, Anna tetap menolak.

Siti memiliki banyak teman dalam waktu sekejap. Dia sering bermain bersama teman - teman lain sepulang sekolah. Siti mengenalkan berbagai permainan tradisional yang biasa dia mainkan sebelumnya. Ternyata teman-teman baru Siti menyukai permainan Gobaksodor.

Hari demi hari nama Siti menjadi terkenal. Permainan yang dia perkenalkan kepada teman – teman barunya sering di mainkan di Kota Sukamaju. Hampir seluruh anak di kota itu senang memainkan Gobaksodor. Anna yang setiap harinya hanya bermain HP mulai tertarik untuk bermain Gobaksodor.

Pada suatu hari HP Anna rusak. HP kesayangannya terjatuh dari meja sehingga layarnya pecah. Orang tuanya segera membawa HP yang rusak ke service center untuk diperbaiki. Anna sedih, HP nya baru selesai diperbaiki satu bulan karena menunggu layar baru dari ibukota. Karena bosan di rumah, Anna menerima ajakan Siti untuk bermain Gobaksodor bersama.

Awalnya Anna hanya melihat Siti bermain Gobaksodor. Dia tidak ikut bermain karena belum tahu peraturan cara bermainnya bagaimana. Siti menjelaskan bahwa permainan nya sederhana. Ada dua buah kelompok yang bermain. Satu kelompok menjadi penjaga namun hanya boleh bergerak di garis yang telah di tentukan sedangkan kelompok lain bertugas melewati penjaga tersebut secara bolak balik untuk mendapatkan poin.

Setelah tahu cara bermain Gobaksodor, Anna langsung ikut bermain. Dia senang menemukan permainan lain selain HP kesayangannya. Siti dan teman – teman lain gembira, Anna yang selama ini mengurung diri di rumah sudah mau bermain bersama seperti dulu lagi.

Setelah beberapa hari bermain Gobaksodor, Anna mulai menyadari bahwa permainan ini menyenangkan. Gobaksodor membuat tubuh Anna lebih sehat karena banyaknya gerakan fisik yang dilakukan. Anna juga menyadari bahwa selama ini dia tidak memiliki banyak teman. Melalui permainan Gobaksodor, Anna mulai dekat dengan anak – anak lain di sekitar rumah.

Sekarang mereka sering bermain bersama. Siti telah merubah kehidupan Anna dari semula pendiam yang suka menyendiri menjadi anak periang yang suka bermain bersama.
Anna berterima kasih kepada Siti yang telah memperkenalkan permainan tradisional baru kepadanya. Siti senang Anna menyukai Gobaksodor. Siti menyampaikan bahwa masih banyak permainan tradisional lain yang bisa dimainkan bersama – sama. Anna berjanji akan mengurangi bermain HP dan memperbanyak bermain bersama Anna.

Pada pagi berikutnya Bu Guru menyampaikan pelajaran tentang permainan tradisional. Bu Guru bercerita bahwa permainan tradisional adalah warisan bangsa yang dapat saja punah bila sudah tidak dimainkan oleh anak-anak lagi. Untuk itu dia mengajak para murid untuk melestarikan permainan tradisional melalui berbagai macam lomba di sekolah. Siti dan Anna tersenyum mendengar rencana Bu Guru dan berencana memenangkan setiap lomba permainan tradisional yang akan diadakan di sekolah.