Kebijakan yang diambil pemerintah dalam rangka memerangi virus Corona semenjak WHO menetapkan Covid19 sebagai pandemi cukup banyak. Salah satu kebijakan yang dianggap merugikan bagi pelaku usaha dan pebisnis di Mall adalah kebijakan #dirumahsaja.
Di media sosial polisi pun ikut memberikan himbauan berupa pilihan yang bisa diambil masyarakat yang terdiri dari 3 pilihan yaitu
- Kamu di Rumah Saja
- Kamu di Rumah Sakit
- Kamu di Buku Yasin
Polisi juga diberikan arahan untuk membubarkan kerumunan orang yang dikawatirkan dapat mempercepat penularan virus corona di tempat - tempat umum seperti warung kopi, acara arisan (di jember) hingga acara nikahan warga.
Namun demikian sejarah mencatat ada juga komisaris polisi yang masih menggelar acara resepsi di Jakarta walaupun setelah itu terjadi pencopotan jabatan.
Kembali ke judul ya.
Kebijakan di rumah saja dan work from home membuat bisnis dan usaha di Mall cenderung sepi dan merugi.
Bagaimana tidak, sewa stand dan gaji karyawan tetap harus dibayar walaupun Mall sepi dan tidak ada yang datang. Langkah apa yang bisa dilakukan untuk meningkatkan penjualan? Apalagi kalau tidak promo? Tetapi tunggu, Polisi bisa saja diberikan arahan untuk menghentikan strategi kita bila promo yang kita lakukan menciptakan kerumunan.
Lalu promo seperti apa yang bisa meningkatkan penjualan di saat seperti ini?
Cobalah berhitung dulu, sekali lagi sewa stand dan gaji karyawan tetap harus dibayar bukan? Strategi diskon mungkin tidak terlalu efektif bila tingkat kekawatiran tertular virus corona masih tinggi di masyarakat. Mereka tentunya enggan masuk mall, apalagi sampai belanja.
Bisa - bisa semua barang di semprot disinfektan dulu sebelum dipegang.
Karena semua tetap harus dibayar, maka satu - satunya promo yang bisa dilakukan adalah penjualan secara online.
Penjual makanan di Mall bisa saja bekerja sama dengan grab atau gojek untuk memberikan promo yang menarik. Hal ini secara tidak langsung sesuai dengan himbauan pemerintah bagi masyarakat.
Mereka tetap di rumah saja, tidak ada kerumunan orang di lokasi (selain bapak ibu driver grab dan gojek), penjual tetap mendapatkan sales dan keuntungan walau mungkin tipis banget dan para driver tetap mendapatkan penghasilan melalui order yang dilakukan masyarakat.
Belakangan ini yang terpikir oleh saya adalah keluarga kami perlu belanja di pasar. Kebutuhan akan bawang, sayur, tempe, tahu, ayam dsb hampir memaksa kami untuk ke pasar. Namun demikian karena takut, kami tidak pergi ke pasar melainkan ke Alfamidi dan Freshmart untuk membeli buah dan daging.
Untuk sayur masih mengandalkan penjual sayur keliling namun karena tidak banyak penjual sering kali sayurnya sudah habis. Itulah kenapa kami juga perlu ke pasar sebetulnya.
Saya yakin mereka yang berjualan di pasar juga menurun omzetnya karena tidak banyak pembeli datang.
Disini ada kebutuhan penjual dan kebutuhan pembeli. Sayang tidak semua lapisan penjual ini tergabung di grab maupun gojek bukan?
Kalau di malang, ada pasar yang difasilitasi agar bisa menerima pesanan melalui WA lalu barang diantar ke rumah. Seharusnya pasar sekitar kita juga bisa dibuat seperti ini. Perlu peran serta pemerintah? Rasanya tidak. Cukup pengelola pasar memberikan foto produk dan nomor HP yang bisa dihubungi bila masyarakat ingin memesan barang.
Mirip seperti konsep meningkatkan penjualan di mall ketika musim pandemi tadi, penjualan harus bisa dilakukan secara online dan barang diantar ke rumah.
Sebetulnya saya pernah membaca kerjasama penandatanganan MOU oleh gojek untuk layanan go shop pengantaran barang produk pasar basah. Namun demikian saya coba di aplikasi, rupaya belum semua kota ada.
Ingat, belum semua kota ada dan fasilitas ini pasti ada dalam waktu dekat bila pandemi masih berlangsung.
Jadi tunggu apalagi, segera buat promo kamu sendiri ya. Buatlah model penjualan yang baru sehingga pembeli masih bisa belanja walau di rumah saja.
Penjualan lewat marketplace adalah sebuah keharusan, sebagai nilai lebih informasikan bahwa toko kamu peduli covid19 dan barang yang dikirim akan dipastikan steril dari virus melalui penyemprotan disinfektan sebelum dikirim.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Punya pendapat yang berbeda?
Ingin bertanya lebih lanjut?
Kami sangat berterima kasih bila anda berkenan untuk menuliskan beberapa patah kata di kotak komentar kami
:: klikmenurutsaya ::