Tips Hindari Bangkrut, yang terakhir tidak disangka.

ebangkrutan Finansial secara umum disebabkan oleh besar pasak daripada tiang, dan kebiasaan buruk

gallbang tutup ubang serta hidup dalam jeratan aneka utang konsumtif Jika Anda berstatus Pegawal, maka Anda harus menyadari bahwa penghasilan Anda hanya sebulan sekal, sementara pengeluaran berkas kall setiap hari. Jika Anda tidak cerdas mengelola keuangan, Anda dapat terjebak urang kebangkrutan finansial Pada dasarnya ada sejumlah penyebab kebangkrutan finansial, namun di sini hanya dibahas penyebab krusial yang sering terjadi

Tidak Memiliki Dana Darurat Sumber kebangkrutan yang paling sering terjadi adalah tidak meme dana darurat emergency fund). seperti banjir, kebakaran dirampok, sakit kritis, kecelakaan kena PHK pencari nafka utama meninggal, atap rumah roboh dil. Anda sudah pasti membutuhkan uang tunai dalam jumlah besar dalam waktu singkat. Mungkin Anda memil asuransi, namun klaim asuransi butun waktu relatif lama karena butuh data lengkap dan verifikasi. Sebenarnya dana darurat yang perlu Anda siapkan hanya 12 kali biaya hidup seluruh anggota keluarga. Jika Anda tidak memiliki dana darurat, pasti Anda akan mencairkan investasi Anda yang kuid ka ada) atau berburu pinjaman, seperti kartu kredit, koperasi, kredit tanpa agunan atau ke Pegadaian (ika ada barang yang digadai). Tindakan jangka pendek ini mungkin dapat menanggulangi kondisi darurat, namun tahap berikutnya dapat membangkrutkan finansial Anda, mengingat rasio utang-penghasilan akan sangat tinggi dan menghancurkan cashflow Anda menggunakannya. Ingat bahwa kartu kredit bukan cadangan tambahan penghasilan Jika tidak bijak menggunakan, bukan tidak mungkin Anda terseret dalam gunungan utang dengan bunga mencekik leher. Jika Anda gagal membayar kartu kredit, maka nama Anda akan di-blacklist Bank Indonesia dan kelak akan menyulitkan urusan finansial Anda di perbankan. Jadi, batasi jumlah kartu kredit yang Anda miliki dan kontrol ketat penggunaan kartu kredit Anda. Kondisi ini dapat lebih runyam lagi jika Anda juga memiliki utang konsumtif (KTA, pinjaman koperasi, dan lain-lain) yang mempercepat proses kebangkrutan finansial Anda

Berlebihan dalam pemenuhan Hobi Memiliki hobi tertentu memang dapat mengatasi kepenatan Anda. Namun pengeluaran hobi harus dikontrol dengan ketat, agar tidak terjadi pembengkakan. Jangan sampai dana pendidikan anak Anda yang jauh lebih penting) dikorbankan demi hobi. Beberapa hobi yang berpotensi menguras uang antara lain fotografi, otomotif, memelihara binatang olahraga mahal (goif, moge dan lain-lain dan koleksi barang-barang branded (tas.

sepatu dan lain-lain). Hobi memelihara binatang juga membutuhkan perawatan, kandang dan makanan yang tidak murah. Hobi otomotif dan golf juga berpotensi menguras uang Anda Jika Anda lengah dan lepas kendall, bukan tidak mungkin, Anda mengalami kebangkrutan finansial, mengingat pemenuhan hobi lebih sering mengedepankan emotional buying".

Memaksakan Pembelian Aset Sumber kebangkrutan terakhir adalah memaksakan diri dalam pembelian aset, seperti rumah atau mobil. Penyebabnya jelas, yaitu besar pasak daripada tiang.

Misalnya Anda berminat membeli rumah mewah, lalu Anda memaksakan diri membeli dengan menggunakan seluruh sumber daya yang dimiliki, baik melalui tunai atau kredit. Memang Anda puas memperoleh rumah mewah, namun Anda dapat mengalami kesulitan keuangan, karena sebagian besar uang Anda tersedot untuk pembelian rumah tersebut. Jadi Anda harus benar-benar memperhitungkan kondisi keuangan Anda dalam pembelian aset bernilai mahal. Dengan kata lain, jika membeli aset, harus melihat kondisi keuangan yang ada dan cashflow Anda secara cermat.

Dengan pengelolaan keuangan yang baik di tengah budaya konsumerisme dan hedonisme, maka Anda dapat terhindar dari malapetaka kebangkrutan finansial yang akan membuat Anda sengsara lahir batin. Selamat mengontrol pengeluaran keuangan Anda.