Advertorial Bisnis Online

Double Snake - Gambar saat Kecil vs Pekerjaan saat Dewasa (Kisah nyata penulis)

Salam sehat pembaca pusat informasi, tulisan kali ini hanya berupa curhat lepas saja ya. Kalau lagi gabut silahkan dibaca, kalau tidak gabut sebaiknya di skip aja kawan.

 

Komik

Seperti halnya anak - anak lain yang hidup sebelum dunia gadget, penulis sangat suka membaca. Komik favorit penulis saat itu sangat beragam mulai dari komik eropa yang penuh komentar seperti Tintin, Komik Cina (manhua) seperti Tiger Wong hingga Komik Jepang (manga).

Berawal dari komik dan komik dan komik dst Penulis sangat suka menggambar. Sebagai seorang anak yang imaginasi, gambar penulis umumnya seputar pertarungan dan perlengkapannya seperti pedang, perisai, dsb

 

Double Snake

Nah disinilah double snake penulis muncul, setiap karakter pahlawan atau penjahat umumnya memiliki logo sendiri bukan? Penulis umumnya menggambar double snake sebagai salah satu logo karakter dan disematkan di dada kiri (seperti logo osis lah di jaman masih sekolah dulu :p)  

*) dari emoji nya aja udah keliatan angkatan berapa

Nah rupanya logo double snake itu kebawa hingga masa kerja lho . ... (ah masa sih) eits gak percaya


Python

Penulis adalah seorang programmer dengan status white hat (browsing aja white hat itu apa). Nah sebagai seorang programmer yang waktu kerjanya super flexible, sangat umum bila semua programmer menganut kata "Effort Minimalis". Bukan malas ya, tapi effort minimalis. 

Seorang programmer umumnya tidak suka mengerjakan sesuatu yang berulang - ulang. Inilah yang kemudian mendekatkan penulis ke dunia programming dengan bahasa Python yang memang bagus untuk melakukan otomasi pekerjaan.

 

Logo Python

Kalau pembaca perhatikan logo python diatas, maka jelas python menggunakan logo berbentuk dua buah ular. Yup double snake. gambar ini super mirip dengan yang penulis gambar saat kecil. Biasanya penulis gambar di perisai prajurit layaknya captain america (tapi dengan bentuk perisai pada umumnya, tidak melingkar)


Kesimpulan

Orang - orang bijak sering berpesan bahwa kata - kata adalah doa. Inilah kenapa kita wajib berhati - hati dalam berucap. Karena kita tidak pernah tahu apakah kata - kata tersebut menyakiti orang lain atau tidak.

Nah dalam kasus penulis, ternyaa gambar double snake sangat berbekas sehingga ketika harus memilih sebuah bahasa pemrograman, penulis langsung memilih bahasa python untuk melakukan otomasi.

 

Kenapa harus python ?

Sekali lagi, mudah dipelajari. Bentuk syntax nya mirip - mirip bahasa manusia (walau tidak sepenuhnya). Bahasa pemrograman yang Gratis (bandingkan dengan microsoft .net yang harus beli). 

Python sendiri bisa ditulis menggunakan notepad dan kemudian di run menggunakan command prompt. OMG ini berarti ringan sekali ya. Eits jangan salah walau ringan, library python sangat banyak mulai dari urusan database, analisa data sampai AI berbentuk Computer Vision untuk pengenalan wajah misal sampai dengan OCR yang bisa mengenali dan membaca tulisan.

Kebayang dong otomasi python bisa membus captcha!

Bagaimana cara membuat aplikasi penempus captcha ? Bagaimana cara membuat aplikasi pengenal wajah ?

Tulis aja request kawan2 di kolom komentar, saya akan penuhi sesegera mungkin

 

-SALAM SEHAT KAWAN2-


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Punya pendapat yang berbeda?
Ingin bertanya lebih lanjut?

Kami sangat berterima kasih bila anda berkenan untuk menuliskan beberapa patah kata di kotak komentar kami

:: klikmenurutsaya ::