Advertorial Bisnis Online

Tampilkan postingan dengan label ibadah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label ibadah. Tampilkan semua postingan

Tips Menghafal Surat Pendek Al Qur'an

Tidak ada komentar:
Rekans pebisnis online, walaupun masih pandemi corona, sekali - kali kita rehat membahas bisnis online ya. Kali ini penulis akan membagi tips mudah untuk menghafal surat pendek.

Kenapa harus menghafal surat pendek? Yah di saat Ramadhan dan gak bisa ke masjid tentunya para suami menjadi imam bukan? Kalau anda wanita tetap saja harus mengajarkan surat pendek ke anak - anak lho. Jadi tetap menyimak ya.

O iya tips ini merupakan pengalaman pribadi, bila ada yang kurang dan perlu ditambahkan monggo ditulis di kotak komentar supaya informasi anda juga berguna bagi pembaca yang lain.


Menggunakan Aplikasi Al Qur'an

Untuk mempermudah hafalan saya selalu berusaha mendengar surat tersebut dibaca orang berkali - kali. Caranya mudah bila pembaca menginstal aplikasi Al Qur'an digital di HP, maka download saja surat yang mau dihafal dan di play berkali - kali. Namun sebaiknya tidak langsung 1 surat ya melainkan beberapa ayat saja.


Hafalkan Ayat demi Ayat, tidak langsung 1 Surat

Cobalah dengarkan dan putar 3 atau 5 ayat terlebih dahulu dan hafalkan. Ingat untuk menghafal surat yang panjang pasti kita malas sekali dan beranggapan hal itu sulit dan mustahil dilakukan.

Tetapi kalau hanya menghafap 5 ayat pertama saya yakin mudah. Setelah 5 ayat pertama hafal, lanjutkan dengan 5 ayat berikutnya, terus begitu sampai habis.


Hafalkan Artinya

Pengalaman saya menghafal salah satu surat yang agak panjang (cuma 15 ayat, gak segitu juga panjangnya dan saya belum hafal surat Yasin kok). Proses menghafal dengan cara mendengarkan surat tersebut melalui Al Qur'an Digital lalu saya baca artinya mengikutu pembacaan ayat. Hasilnya ketika saya lupa ayar berikutnya, terkadang saya masih ingat artinya dan sehingga saya yakin ayat berikutnya apa.

Disini serasa dapat bonus, bisa hafal surat pendek dalam bahasa arab sekaligus artinya

Lafalkan Terus Surat Pendek

Ketika dalam perjalanan, banyak dari kita mendengarkan musik atau radio. Saya juga sih. Tetapi ada saat dimana hati saya lebih tenang ketika berlatih mengumandangkan adzan atau membaca surat pendek. Tapi kalau adzan biasanya pas saya naik modil sih. Kalau sedang naik motor cuma hafalan surat pendek saja. Suratnya apa aja? Ya semua surat yang kamu hafal.

Bayangkan perjalanan dari rumah ke kantor misal 30 menit. Maka dalam sehari ada 1 jam yang bisa kita gunakan untuk mengulangi hafalan surat pendek. Waktu ini sangat banyak dan sayang sebetulnya untuk dilewatkan.

Biasanya ada satu atau dua surat yang tiba - tiba kita ragu bacaannya. Disinilah kesempatan kita untuk merivew bacaan yang benar apa saat sudah sampai di rumah atau di kantor. Gak perlu lama paling 5 menit sudah cukup. Biasanya kalau main Game kan sekali main bisa 29 menit (Mobile Legend), 3 menit (Clash Royale) entah bila main PUBG, Free Fire atau yang lain hehe.

Gitu aja rekans pembaca tips singkat dari penulis agar semakin mudah menghafalkan ayat suci Al Qur'an.

Kalau kamu belum ingin menghafal, ingatlah nanti kita akan ditanya untuk apa saja badan kita di dunia ini dan masing - masing anggota tubuh kita akan bersaksi. Minimal kita sudah pernah punya catatan badan kita dipakai untuk berusaha menghafal Al Qur'an.

Salam sukses!

Tips Hemat Komunikasi di Arab Saudi

Tidak ada komentar:
Banyak dari kita menjadikan ibadah umroh sebagai keharusan sebelum berangkat haji. Tidak sedikit dari mereka yang ingin bermunajat di dekat Ka'bah agar doanya cepat dikabulkan. Di sisi lain banyak juga yang berangkat kesana memang secara rutin sebagai ungkapan syukur atas nikmat Allah.

Apapun niat pembaca sekalian, kami doakan ibadah umroh maupun Haji yang dilaksanakan lancar tidak terkendala apapun, selamat di perjalanan baik ke tanah suci maupun kembali ke tanah air.

Nah penulis kali ini ingin memberikan sedikit informasi mengenai tips hemat berkomunikasi saat menjalankan ibadah haji maupun umroh ya!

Yang pertama perlu diketahui adalah, Kerajaan Arab Saudi memang membatasi layanan VoIP (Voice Over Internet Protocol). Gampangnya VoIp adalah layanan telepon berbasis internet seperti WhatsApp Call maupun Skype. Beberapa sumber mengatakan sejak awal 2016 Arab Saudi memang mengambil kebijakan tersebut untuk melindungi operator lokal. Namun demikian memang harus diakui bahwa tarif telepon ke Arab Saudi termasuk yang paling mahal dibandingkan tarif telepon ke negara lainnya.

Lalu bagaimana caranya bisa berkomunikasi murah saat di Arab Saudi?

Pertama-tama tentunya kita memerlukan perangkat untuk mengubungi keluarga dari Arab Saudi ya. Saat ini kehadiran ponsel sudah tidak asing mulai dari yang hanya bisa untuk menelpon dan sms, hingga smartphone canggih yang bisa dipakai untuk Telpon via Internet maupun Video Call dimana kita bisa melihat lawan bicara saat menelpon.

Untuk urusan pertama penulis yakin pembaca sekalian yang akan berangkat haji atau umroh pasti sudah memilikinya, selanjutnya adalah cara menelpon ke Indonesia.





Gambarannya cukup sederhana, sama seperti menelpon antar kota (interlokal) menggunakan jaringan kabel Telkom (PSTN : Public Switch Telepon Network), saat menelpon ke luar negeri kita perlu memasukkan kode negaranya. Untuk Indonesia, kode Negara nya adalah +62. Jadi bila ingin menelpon ke Surabaya, cukup tekan +62-31-(nomor telpon rumah). Bila ingin menelpon ke HP bisa tekan +62-(nomor HP). Contoh +6281333414771.

Sebaliknya bila keluarga dirumah ingin menelpon ke Arab Saudi, maka mereka bisa mengubungi nomor +966-(nomor HP Arab Saudi). Bila nomor HP dari Indonesia sudah didaftarkan, bisa langsung menghubungi nomor tersebut namun mereka yang sedang di Arab Saudi akan terkena biaya roaming Internasional. (Baca sini untuk mengetahui apa itu biaya roaming)


Pertanyaan berikutnya adalah seberapa mahal biayanya?

Tujuan melakukan Haji dan Umroh tentunya adalah beribadah. Oleh karena itu biasanya mereka yang berangkat Haji dan Umroh berpesan agar keluarga hanya menelpon saat darurat saja. Alasan ini memang sangat tepat karena selain mengganggu proses ibadah, biaya menerima telepon di Arab Saudi adalah Rp. 30.000 per menit. Cukup mahal bukan? Inilah kenapa kami ingin memberi informasi cara menelpon murah dari Arab Saudi.

Hemat Komunikasi Umroh dengan Telkomsel

Salah satu provider besar di tanah air sebetulnya sudah menjawab tantangan komunikasi di tanah suci dengan membuka Grapari di Arab Saudi tepatnya di Lantai P3 / Food Court di Grand Zam Zam/Abraj Al Bait (Depan Masjidil Haram). Pelanggan Telkomsel yang ingin menikmati murahnya komunikasi di Arab Saudi bisa mendapatkan bantuan aktifasi paket Umroh dan Haji di sana. Sangat membantu bila kita tidak sempat mengaktifkan layanan tersebut di Indonesia.

Adapun tarif komunikasi murah di Arab Saudi yang ditawarkan Telkomsel sebagai tarif Promo Umroh adalah :

- Telepon ke nomor Indonesia, Arab saudi, atau ke negara lain akan dikenakan biaya sebesar Rp 5.000 per menit
- Telepon ke negara lain akan dikenakan biaya sebesar Rp 5.000 per menit
- Terima telepon di Arab Saudi akan dikenakan biaya Rp 2.500 per menit
- SMS ke suluruh nomor tujuan dikenakan biaya Rp 750 per 160 karakter
- Akses Internet dikenakan biaya Rp 5.000 per MB
- Batas maksimum pemakaian GPRS per hari sebesar Rp 35.000

Untuk Paket Umroh diberikan layanan Gratis Data Roaming dengan biaya Rp. 275rb (9 hari) atau Rp. 375rb (14 hari) aktifasi paket data umroh dapat dilakukan dengan menghubungi *266# berlaku untuk kartu Hallo maupun Simpati / As.

Hemat Komunikasi Umroh dengan Indosat

Indosat Ooredoo rupanya juga memberikan layanan khusus umroh seperti Telkomsel. Tarif murah komunikasi yang ditawarkan Indosat adalah sbb :

- Paket Telpon dan SMS Umroh (Rp. 200 rb / 10 hari) memiliki fasilitas : 25 Menit Telpon ke Indonesia, 25 Menit menerima Telpon, 25 SMS
- Paket Internet (Rp. 220rb / 10 hari) memiliki fasilitas Internet Sepuasnya
- Paket Komplit (Rp. 350rb / 10 hari) memiliki fasilitas : Internet Sepuasnya, 30 Menit Telpon ke Indonesia, 30 Menit Terima Telpon dan 30 SMS

Cara aktifasi paketnya dengan menghubungi nomor *122*1# dari HP atau melalui aplikasi MyCare. O iya khusus Indosat di web resminya disebutkan bahwa paket tersebut mulai aktif terhitung saat kita berada di Arab Saudi, jadi bila pembaca melakukan pendaftaran sekarang, paket tersebut akan diaktifkan saat kita tiba disana (pertama menghidupkan HP di Arab Saudi).

Hemat Komunikasi Umroh dengan XL

Tidak lengkap rasanya membahas paket umroh dari operator besar tanpa menyebutkan si Biru. Bener Lho XL juga memiliki layanan paket umroh yang bisa dijadikan solusi telepon hemat ke tanah air. Untuk Kartu Pasca Bayar tarif telponnya hanya Rp. 5.000 per menit sedangkan layanan datanya sebesar Rp. 35rb per hari.

Khusus untuk kartu prabayar, dengan melakukan registrasi terlebih dahulu, kita bisa menikmati hematnya komunikasi umroh dari Arab Saudi hanya dengan membayar mulai Rp. 200rb untuk 10 hari. Tarif lengkapnya adalah sbb :


Benefits

Umroh Combo S
10 Hari

Umroh Combo M
10 Hari

Umroh Combo L
15 Hari

Masa Aktif

10 Days

10 Days

15 Days

Tarif (Rp)

200,000

300,000

450,000

Kuota Nelpon ke Nomor Indonesia atau Nomor Arab Saudi, dan terima telepon

25 menit

50 menit

75 menit

Kirim SMS

25 SMS

50 SMS

75 SMS

Internet

Unlimited

Unlimited

Unlimited

Adapun layanan roamingnya adalah sbb :


Layanan

Tarif (Rp)

Nelpon ke Nomor Indonesia

5.000/ menit

Nelpon ke Nomor Arab Saudi

5.000/ menit

Terima Telepon

2.500/ menit

Kirim SMS

1.000/ SMS

Terima SMS

GRATIS

Internet dan Blackberry Harian

35.000

O iya layanan Paket Umroh dari XL dikhususkan untuk kartu prabayar. Cara Aktivasi, Cek paket & Cek Sisa Paket Umroh Combo tekan *123*4254# atau *123*747#. Sama seperti Indosat Ooredoo, masa aktif paket dihitung saat kita tiba di Arab Saudi.

Bicara komunikasi murah tentunya adalah menggunakan teknologi internet yang saat ini sudah berkembang pesat.



Tarif Sms paling murah dari Arab Saudi adalah Rp. 750 per sms dari Indosat, apabila menggunakan smartphone, dengan layanan WhatsApp, Telegram, Line atau BBM, biaya kirimnya bisa gratis bila menggunakan jaringan internet Hotel.


Terkait menerima dan melakukan panggilan telepon, biaya yang paling murah adalah Rp. 5000 per menit dari Telkomsel. Tetapi bayangkan bila kita menggunakan teknologi Telepon melalui Internet (VoIP : Voice Over Internet Protocol) maka biaya teleponnya juga bisa gratis, ditambah kita bisa melihat wajah keluarga dirumah bila teleponnya melalui video call seperti Skype atau WhatsApp Call.

Bila anda membaca bahwa saya menulis di awal tahun 2016, kerajaan Arab Saudi memblokir beberapa layanan telepon via internet, maka saya sarankan agar pembaca yang ingin menghubungi keluarga melalui internet, cobalah untuk menginstall aplikasi voIP lain seperti Viber, ICQ, Just Talk, Tango dsb.

Kerajaan Arab bisa saja telah memblokir beberapa layanan Telepon via internet, namun pengembang layanan serupa sangat banyak, penulis yakin pasti ada beberapa layanan internet call yang bisa dipakai sebagai tips hemat menelpon dari Arab Saudi saat ini

Keistimewaan 10 Hari Bulan Dzulhijah

Tidak ada komentar:
Menyambut datangnya salah hari besar agama Islam, Kantor penulis mengadakan satu pengajian yang mengakat tema seputar Idul Adha.

Seperti halnya pembaca, penulis sudah mendengar adanya puasa sunah di tanggal 8 dan 9 Dzulhijah. Namun ternyata menurut Pak Ustad, tanggal 1 hingga tanggal 10 Dzulhijah memiliki keutamaan sendiri dan sebaiknya kita berpuasa penuh dari mulai tanggal 1 hingga tanggal 9 Dzulhijah.

Apa saja yang terjadi di 10 hari pertama bulan Dzulhijah tersebut ?

01 Dzulhijah

Nabi Adam AS dan Siti Hawa diturunkan dari surga karena memakan buah kuldi. Di saat ini Nabi Adam AS memohon ampunan dan Allah mengampuni dosanya. Dijelaskan bahwa siapa yang berpuasa di tanggal 1 dzulhijah maka Allah akan mengampuni segala dosa

02 Dzulhijah

Allah menjawab Doa Nabi Yunus AS dan mengeluarkannya dari perut ikan paus. Barangsiapa berpuasa di tanggal 2 dzulhijah maka Allah akan memberi pahala ibadah selama satu tahun tanpa dinodai dosa apapun

03 Dzulhijah

Allah menjawab Doa Nabi Zakaria AS yang telah lama berkeluarga namun belum memiliki keturunan hingga dia memiliki keturunan. Bila kita berpuasa pada tanggal 3 Dzulhijah maka doa kita akan terkabul.

04 Dzulhijah

Nabi Isa AS lahir pada tanggal tersebut. Mereka yang berpuasa di tanggal 4 dzulhijah maka rasa susah dan kafir akan dihilangkan oleh Allah serta dikumpulkan dengan orang yang baik dan mulia pada hari kiamat kelak.

05 Dzulhijah

Nabi Musa AS lahir pada tanggal tersebut. Mereka yang berpuasa di tanggal 5 dzulhijah akan terhindar dari kemunafikan dan siksa kubur

06 Dzulhijah

Allah membuka pintu kebaikan bagi para nabi-Nya. Mereka yang berpuasa pada tanggal 6 dzulhijah maka Allah memperhatikannya dengan penuh kasih sayang dan tidak mendapat siksa kubur

07 Dzulhijah

Pada hari ke 7 dzulhijah, semua pintu neraka jahanam ditutup dan tidak dibuka sampai 10 hari pertama bulan dzulhijah berlalu. Mereka yang berpuasa di tanggal 5 dzulhijah maka Allah menghindarkan dirinya dari 30 pintu kesukaran dan membuka 30 pintu kemudahan

08 Dzulhijah

Puasa Tarwiyah. Allah akan memberikan pahala yang tidak terhitung oleh manusia bila berpuasa di tanggal 8 dzulhijah

09 Dzulhijah

Puasa Arofah. Menghapus dosa setahun yang lalu dan dosa setahun yg akan datang. Hari turunnya wahyu yg terakhir

10 Dzulhijah

Hari Raya Idul Adha dimana Allah memerintahkan Nabi Ibrahim AS untuk menyembelih putranya untuk menguji seberapa besar Cinta Nabi Ibrahim kepada Allah dibanding Cinta Nabi Ibrahim kepada Ismail. Siapapun yang berkurban pada tanggal 10 Dzulhijah maka Allah akan mengampuni dosanya dan dosa keluarganya pada setiap tetes darah yang jatuh ke tanah. Dan siapa yang memberi makan orang mukmin atau bersodaqoh, maka Allah akan membangkitkan di hari kiamat dengan selamat dan timbangannya menjadi lebih berat dari gunung Uhud

Sumber : Durrotun Nasihin

Hukum Berkurban Untuk Orang Tua Yang Sudah Meninggal

Tidak ada komentar:
hukum berkurban


Khotib Jum'at hari ini kembali membahas mengenai kurban setelah mengingatkan tentang kewajiban untuk berhaji. Penulis secara pribadi kemudian memikirkan kenapa kurban yang tidak termasuk dalam rukun Islam selalu dapat dipenuhi oleh mereka yang belum berhaji? Kenapa tidak menabung uang kurban tersebut agar bisa cepat berhaji saja? Benarkah perumpamaan bahwa kurban merupakan ibadah haji dari mereka yang belum mampu berhaji?

Penulis menyimak himbauan khotib diantaranya ibadah kurban ini memang perintahnya sangat dekat dengan sholat. Ibaratnya begini, kalau Nabi Muhammad mewariskan ibadah Sholat, maka Nabi Ibrahim mewariskan ibadah kurban ini melalui cerita bahwa Allah memerintahkan Nabi Ibrahim untuk menyembelih putranya (Ismail) dengan tujuan untuk mengetes seberapa jauh cinta Nabi Ibrahim kepada Allah dibanding cinta Nabi Ibrahim kepada putranya dimana sang Nabi waktu itu memang lama sekali tidak dikaruniai anak.

Namun demikian rupanya setelah membicarakan hal ini dengan putranya, Nabi Ibrahim ketika bersiap untuk menyembelih Ismail, Allah mengganti tubuh Ismail dengan domba. Dan inilah yang kemudian dikenal dengan ibadah kurban.

Ibadah ini memang tergolong sunnah yang dikuatkan untuk setiap keluarga dengan penyembelihan 1 ekor domba / kambing tiap keluarga. Lalu bagaimana bila kita ingin berkurban bagi orang yang sudah meninggal? dan apakah lebih utama kurban untuk diri sendiri atau untuk orang yang sudah meninggal tersebut? bagaimana bila berkurban untuk keduanya bagi yang mampu?

Abu Hirairoh meriwayatkan dari Rasulullah saw bahwa beliau saw bersabda,”Apabila anak Adam meninggal dunia maka terputuslah amalnya kecuali dari tiga hal : dari sedekah jariyah atau ilmu yang bermanfaat atau anak sholeh yang mendoakannya.” (HR. Muslim) Kurban seseorang yang ditujukan untuk orang yang sudah meninggal ini bisa disamakan dengan sedekah.

Imam Nawawi menyebutkan didalam Syarhnya,”Doa yang dipanjatkan, pahalanya akan sampai kepada orang yang sudah meninggal demikian halnya dengan sedekah, dan kedua hal tersebut adalah ijma para ulama.” (Shohih Muslim bi Syarhin Nawawi juz XI hal 122)

Imam Nawawi juga mengatakan didalam Syarhnya,”Para ulama telah sependapat bahwa doa seseorang kepada orang yang sudah meninggal akan sampai kepadanya demikan pula halnya dengan sedekah yang ditujukan kepada orang yang meninggal, pahalanya akan sampai kepadanya dan tidak mesti orang itu harus anaknya. (Al Majmu’ juz XV hal 522, Maktabah Syamilah)

Para ulama telah bersepakat bahwa sedekah seseorang kepada orang yang telah meninggal akan sampai kepadanya, demikian pula ibadah-ibadah harta lainnya, seperti membebaskan budak. Adapun perselisihan dikalangan para ulama adalah pada masalah ibadah badaniyah, seperti sholat, puasa, membaca Al Qur’an dikarenakan adanya riwayat dari Aisyah didalam shohihain dari Nabi saw,”Barangsiapa yang meninggal dan masih memiliki kewajiban puasa maka hendaklah walinya berpuasa untuknya.” (Majmu’ Fatawa juz V hal 466, Maktabah Syamilah)

Dalil lain yang juga digunakan oleh para ulama didalam membolehkan kurban bagi orang yang meninggal adalah firman Allah swt,”dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya,” (QS. An Najm : 39)

Dalam menafsirkan ayat tersebut, Ibnu Katsir juga menyelipkan sabda Rasulullah saw,”Apabila anak Adam meninggal dunia maka terputuslah amalnya kecuali dari tiga hal : dari sedekah jariyah atau ilmu yang bermanfaat atau anak sholeh yang mendoakannya.” (HR. Muslim) dan dia mengatakan, ”Tiga golongan didalam hadits ini, sebenarnya semua berasal dari usaha, kerja keras dan amalnya, sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits, ’Sesungguhnya makanan yang paling baik dimakan seseorang adalah dari hasil usahanya sendiri dan sesungguhnya seorang anak adalah hasil dari usaha (orang tua) nya.” (Abu Daud, Tirmidzi, an Nasai dan Ahmad) Dan sedekah jariyah seperti wakaf dan yang sejenisnya adalah buah dari amal dan wakafnya.

Firman Allah swt., ”Sesungguhnya Kami menghidupkan orang-orang mati dan Kami menuliskan apa yang telah mereka kerjakan dan bekas-bekas yang mereka tinggalkan. Dan segala sesuatu Kami kumpulkan dalam kitab Induk yang nyata (Lauh Mahfuzh).” (QS. Yasiin : 12) –(Tafsir Ibnu Katsir juz VII hal 465, Maktabah Syamilah)

Jadi dibolehkan seseorang berkurban untuk orang yang sudah meninggal terlebih lagi jika orang yang sudah meninggal tersebut masih ada hubungan kerabat dengannya.

Kurban untuk Diri Sendiri atau Orang Tua

Kurban adalah suatu ibadah yang sunnah muakkadah dan ditujukan kepada kaum muslimin yang mukallaf, yaitu orang yang memenuhi persyaratan untuk terbebani oleh suatu perintah syari’ah seperti, berakal, baligh tidak dalam keadaan tidur, lupa atau mabuk serta memiliki kesanggupan financial. Sementara orang yang sudah meninggal adalah orang yang terlepas dari persyaratan-persyaratan diatas, berarti jelas dia tidaklah termasuk orang mukallaf.

Dalam kondisi normal, orang hidup masih terkena taklif (beban) melakukan ibadah kepada Allah swt termasuk berkurban Sehingga dirinya lebih diutamakan daripada orang yang sudah meninggal kecuali jika orang yang sudah meninggal itu telah bernazar atau berwasiat untuk melakukan qurban sebelum meninggalnya. Dalam kondisi yang kedua ini maka para ahli warisnya wajib menunaikannya walaupun diri mereka belum pernah melakukan penyembelihan kurban untuk diri mereka sendiri.

Ada riwayat yang berasal dari Ibnu Abbas bahwa Sa’ad bin Ubadah meninta fatwa kepada Rasulullah saw dan berkata, ”Sesungguhnya ibuku telah meninggal dan ia masih memiliki tanggungan nazar namun tidak sempat berwasiat.’ Maka Rasulullah saw bersabda, ’Tunaikanlah untuknya.” (HR. Abu Daud)

Ibnu Hazm dan orang-orang yang bersepakat dengannya berpendapat bahwa ahli waris dari orang yang meninggal diharuskan menunaikan nazar bagi orang yang mewarisinya dalam segala keadaan.

Juga hadits yang dikeluarkan dari jalur Thoriq al Qosim bin Muhammad bahwasanya Sa’ad bin Ubadah berkata, ”Wahai Rasulullah saw, Sesungguhnya ibuku telah meninggal. Apakah jika aku membebaskan budak baginya akan bermanfaat untuknya? Beliau menjawab,’Ya.’ Disebutkan : bahwa itu adalah sedekah.

Disebutkan dalam kitab ‘al Muwattho’ dan selainnya bahwa Sa’ad bin Ubadah pergi menemui Nabi saw dan berkata kepadanya, ”Sesungguhnya ibuku berwasiat, beliau (ibuku) mengatakan, ’Hartanya harta Saad dan dia meninggal sebelum menunaikannya.’ Kemudian Sa’ad mengatakan, ’Wahai Rasulullah apakah jika aku bersedekah baginya akan bermanfaat untuknya? Beliau saw menjawab. ’Ya.”

Kandungan dari hadits itu adalah menunaikan hak-hak yang wajib terhadap orang yang sudah meninggal dan jumhur ulama berpendapat bahwa siapa yang meninggal dan masih memiliki tanggungan nazar harta maka wajib ditunaikan dari pokok harta yang dimilikinya jika ia tidak berwasiat kecuali jika nazar itu terjadi disaat sakit menjelang kematiannya maka dari sepertiga hartanya. Sementara para ulama madzhab Maliki dan Hanafi mensyaratkan orang itu berwasiat. (Nailul Author juz XIII hal 287 – 288, Maktabah Syamilah)

Penyembelihan hewan kurban bisa menjadi wajib dikarenakan nazar, sebagaimana hadits Rasulullah saw,”Barangsiapa yang telah bernazar untuk mentaati Allah maka hendaklah ia mentaati Allah.” (HR. Bukhori Muslim) dan juga firman Allah, ”Dan hendaklah mereka menyempurnakan nazar-nazar mereka.” (QS. Al Hajj : 29) bahkan apabila orang yang melakukan nazar itu meninggal dunia, maka pelaksanaan nazar yang telah diucapkan sebelum meninggal dunia boleh diwakilkan kepada orang lain.

Hal yang perlu diingat adalah bahwa daging sembelihan yang disebabkan melaksanakan nazar tidak boleh dimakan oleh orang yang berkurban sama sekali, sebagaimana pendapat para ulama madzhab Hanafi dan Syafi’i yang berbeda dengan pendapat para ulama madzhab Hambali bahwa disunnahkan memakan sembelihan darinya, yaitu sepertiga dimakan, sepertiga dibagikan kepada karib kerabat dan sepertiga disedekahkan. (Fatawa al Azhar juz IX hal 313, Maktabah Syamilah)

Wallahu A’lam