Advertorial Bisnis Online

Modus Penipuan Online #1 - Salah Transfer


 

Rekans pembaca baru - baru ini mendapatkan transfer dari sumber yang tidak dikenal? Jangan buru - buru dikembalikan, siapa tahu ini modus penipuan!

Belakangan ini ada banyak sekali aksi penipuan yang terjadi. Mulai dari begal rekening berbentuk skimming, menukar kartu atm korban, mengganjal card reader sehingga kartu atm macet lalu mengintip PIN nasabah. 

 Nah belakangan ini ada modus penipuan baru yang di share oleh teman penulis. 

Ceritanya begini :

Penipu akan menelpon kita dan berpura - pura bahwa dia melakukan kesalahan dengan mentransfer sejumlah dana (misal 20 juta). Penipu kemudian akan mempersilahkan kita untuk melihat rekening bank untuk memeriksa apakah benar ada dana masuk pada tanggal dan rentang jam yang disampaikan penipu.

Nah biasanya karena kita benar memeriksa dan informasi tanggal serta jam tersebut benar kita bisa langsung mentransfer dana tersebut ke penipu. Namun rupanya teman penulis ini beruntung, dia tidak memiliki aplikasi mobile banking sama sekali.

Pada saat di telpon oleh penipu, dia bilang akan memeriksa dulu di bank, dan ternyata benar ada dana masuk melalui pencetakan rekening koran / buku tabungan.

Nah singkat kata kode remark / keterangan yang muncul pada buku tabungan / rekening koran ternyata bukan transfer dari penipu. Setelah di teliti, diketahui bahwa dana 20 juta tersebut berasal dari pencairan pinjaman online ke rekening bank atas nama korban.

Jadi kesimpulannya, entah bagaimana caranya, penipu bisa memiliki data calon korban termasuk KTP untuk melakukan pengajuan pinjaman online. Nah dana tersebut rupanya hanya bisa cair ke rekening bank sesuai KTP.

Celah inilah yang kemudian dimanfaatkan oleh penipu. Penipu mencairkan pinjaman online ke rekening kita lalu kemudian menelpon kita seolah - olah dia telah salah transfer dan berharap agar uang 20 juta tersebut di transfer ke dia.

Sampai disini paham resikonya kan ya?

Nama kita dipakai untuk pinjaman online namun uang tersebut tidak pernah kita nikmati.

Resiko kedua adalah karena kita tidak tahu ada pinjaman online tersebut, pinjaman online itu akan membengkak karena bunga dan pokok yang tidak dibayar.  

Umumnya pemberi pinjaman akan melakukan langkah penagihan ketika tunggakan sudah cukup besar (terhitung Macet karena tidak membayar bunga / pokok sesuai jadwal angsuran). 

Kalau ini terjadi, pinjaman yang awalnya 20 juta tadi bisa berkembang lebih besar karena sudah termasuk bunga dan denda.


Sampai disini harusnya sudah paham kan ya?

Ingat tetaplah tenang jika ada yang menelpon dan minta tolong karena salah transfer atau salah isi pulsa. Walaupun benar ada dana masuk di rekening kita, masih ada kemungkinan sebetulnya itu adalah uang kita yang berasal dari pinjaman online atas nama kita.

Pertanyaan nya mungkin berkembang, bagaimana bisa pinjaman online atas nama kita dicairkan oleh orang lain ke rekening kita?

Coba cek apakah selama ini foto KTP pembaca pernah beredar di media sosial?

Apakah nama ibu kandung juga beredar? Apakah nomor rekening masih rahasia?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Punya pendapat yang berbeda?
Ingin bertanya lebih lanjut?

Kami sangat berterima kasih bila anda berkenan untuk menuliskan beberapa patah kata di kotak komentar kami

:: klikmenurutsaya ::