Krisis global yang terjadi pada beberapa bulan yang lalu ternyata benar-benar membawa dampak yang kurang baik bagi seluruh sektor ekonomi di dunia, bahkan negara adidaya Amerika serikat mencatat banyaknya perusahaan yang harus gulung tikar karena hal ini dan banyaknya tunawisma akibat adanya krisis global.
Masyarakat inggris yang terkenal gengsi untuk berbelanja di toserba yang murah/tidak berkelas mulai merubah kebiasaan mereka. Kalau dahulu mereka mengatakan “poor food for poor people”, sekarang mereka harus benar-benar menghemat dan memilih belanja di tempat yang murah daripada belanja di toserba mahal yang mengutamakan gengsi.
Salah satu sektor yang sangat terpukul adalah saham(stocks). Bursa saham mencatat banyaknya penurunan harga saham di kala itu karena paniknya masyarakat mengenai kelangsungan perusahaan yang telah dibeli sahamnya. Rasa panik ini kemudian mencetuskan banyaknya penjualan yang irrasional yang kemudian mendorong terjadinya sinyal jual semu yang sangat kuat. Sebagai akibatnya jatuhlah harga saham dan semakin banyaknya masyarakat yang menderita kerugian hingga milyaran dollar.
Di Indonesia sendiri hal ini juga memukul pasar export. Menurut salah satu pengusaha daur ulang plastik bekas di Sidoarjo, beberapa bulan yang lalu dia tidak mendapatkan keuntungan sama sekali. Menurut dia daripada harus menutup usaha dan berdiam diri, masih lebih baik bila usaha daur ulang plastik ini diteruskan sambil memberi nafkah 100 orang pegawainya. Dia menuturkan bahwa biasanya memang harga jual plastik bekas akan mengikuti harga jual minyak dunia.
Dia menuturkan ketika krisis moneter tahun 1998 minyak dunia melambung tinggi. Pada saat itu dia mendapatkan keuntungan hampir 400% dari penjualan biasanya. Namun demikian pada saat krisis global terjadi penurunan harga minyak yang diikuti dengan turunnya harga jual plastik sehingga dia harus menderita kerugian yang tidak sedikit.
Diluar cerita tersebut ada beberapa hal menarik yang tercatat pada situs detik finance. Menurut detik CEO perusahaan di negara paman sam justru mendapat banyak bonus yang melimpah. Sebaliknya sejumlah pejabat Jepang justru mengurangi fasilitas perusahaan yang biasa digunakan. Salah satu contohnya adalah pejabat maskapai terbesar di Asia yang rela naik bus umum untuk berangkat kerja dibanding harus menggunakan pesawat/kendaraan pribadi. Hal ini berbeda dengan petinggi perusahaan otomotif di AS yang suka bepergian dengan menggunakan pesawat jet pribadi.
Begitu juga Presiden Grup Elpida Memory, perusahaan pembuat chip komputer Jepang, Yukio Sakamoto yang secara sukarela bekerja tanpa digaji selama dua bulan. Ia melakukannya pada tahun lalu demi mempertahankan kinerja keuangan perusahaan yang terus memburuk.
Tak hanya itu, sebuah survei yang digelar surat kabar ekonomi Nikkei, pimpinan lebih dari 200 perusahaan publik di Jepang memotong gaji mereka sendiri sejak April tahun lalu. Perusahaan-perusahaan Jepang memang diketahui sudah hidup 'prihatin' bahkan sebelum resesi ekonomi dimulai.
Alasan utama mengapa bos-bos di Jepang bisa hidup lebih prihatin adalah karena tipikal bos Jepang yang lebih seperti 'perwakilan pekerja'. Mereka juga punya jiwa kepemilikan yang besar terhadap perusahaan karena biasanya masuk ke perusahaan sejak lulus kuliah dan setelah melewati kompetisi yang ketat.
Terbayang deh bagaimana kehidupan masyarakat kita kalau bisa hidup prihatin seperti di negara matahari terbit itu. Banyak dari masyarakat kita yang lebih memilih untuk memamerkan kekayaanya dengan mengendarai mobil mewah dengan kapasitas dua orang untuk bepergian. Ini tentu kurang efektif dari segi BBM yang terus disubsidi oleh negara. Hal ini diperparah dengan banyaknya instansi yang beramai-ramai menyampaikan usulan kendaraan pribadi untuk mempermudah mobilitas.
Saya sendiri berpendapat kalau transportasi umum telah dibangun dengan baik seperti di Jepang mungkin masyarakat kita banyak juga yang memilih menggunakan kendaraan umum. Sebagai contoh keberhasilan kita adalah dibangunnya busway koridor 1 di Jakarta yang sering digunakan sebagai alternatif transportasi pada saat jam sibuk. Sangat disayangkan pembangunan monorail saat ini tengah berhenti dan meninggalkan tiang-tiang pancang yang merusak pemandangan kota.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Punya pendapat yang berbeda?
Ingin bertanya lebih lanjut?
Kami sangat berterima kasih bila anda berkenan untuk menuliskan beberapa patah kata di kotak komentar kami
:: klikmenurutsaya ::