Beberapa waktu lalu, penulis belajar sesuatu hal menarik dari seorang guru. Kalau jaman sekarang kira kira semua mua dibuat kuadran sebagai pembagi dan penilai kinerja seseorang.
Sebagai orang yang bergelut di HC, pastinya kita sering menilai seseorsng dari dua hal yaitu :
Attitude
Productivity
Berarti kalau dibuat kuadran maka akan menjadi 4 kuadran yaitu
Kuadran I
Attitude bagus dan Productivity Bagus. Mereka yang masuk kelompok ini tentunya jadi aset yang sangat berharga bagi perusahaan. Bagi saya yang awam mungkin hanya berpikir promosi adalah sesuatu yang pantas untuk mereka yang attitude bagus dan Productivity Bagus.
Namun demikian guru saya berpendapat bila kita bertemu dengan mereka yang masuk kuadran I, yang paling sempurna adalah jadikan dia partner atau bahkan spin off bisnis kita dan jadikan dia pemimpin utama bisnis kita itu sehingga kita bisa mengembangkan bisnis lain.
Kuadran II
Attitude bagus namun productivity rendah. Bagi saya, kelompok ini harus di coaching. Attitude bagus menandakan dia masih bisa di bimbing, productivity rendah velum tentu dia salah, mungkin strategi perusahaan yang salah.
Disini guru saya sependapat, bahwa kelompok kuadran II memang harus di coaching sehingga productivity bisa berkembang.
Kuadran III
Attitude jelek, productivity bagus. Menurut saya pekerja yang masuk kuadran III harusnya tetap di coaching, kemungkinan attitude jelek karena dia tidak puas dengan kondisi iklim kerja yang ada.
Disini guru saya tidak sependapat, walaupun productivitynya bagus, selama attitude nya jelek maka yang paling pas treatment nya adalah karyawan itu dipecat, berapapun pesangon yang dia minta, pecat saja. Begitu guru saya mengulangi.
Kuadrab IV
Attitude jelek, productivity nya juga jelek. Bila saya memegang tapuk pimpinan maka karyawan tipe ini sudah pasti saya pecat karena cara kerjanya bisa menular ke karyawan yang lain.
Disini guru saya juga tidak sependapat, saya sempat bingung kenapa?
Guru saya melanjutkan, bila attitude jelek dan produktivitas nya rendah maka guru saya akan memecat dua orang!
Siapa itu?
Dia menjawab akan saya pecat karyawannya dan saya pecat HRD / SDM nya. Sudah pasti ada yang kurang beres saat penerimaan pegawai. Bisa saja pegawai tersebut titipan ke HRD atau mungkin membayar sejumlah uang ke HRD.
Guru saya menegaskan, perusahaan yang baik harus didukung dengan atitude yang baik. Selama produktivitasnya menurun, masih bisa dilakukan coaching. Namun ketika attitude nya memburuk, pasti perusahaan akan dijauhi kolega. Ini bisa merusak reputasi dan menghancurkan bisnis.
Saya jadi ingat hingga sekarang pelajaran tentang ini, pemecatan itu hanya karena attitude, bukan kinerja.
Fire on attitude.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Punya pendapat yang berbeda?
Ingin bertanya lebih lanjut?
Kami sangat berterima kasih bila anda berkenan untuk menuliskan beberapa patah kata di kotak komentar kami
:: klikmenurutsaya ::