Postingan kali ini saya tulis berdasarkan apa yang disharing di thewokesalaryman hanya saja saya sadur dalam bentuk bahasa Indonesia ala blogwriter (pusat informasi) ya.
Sudah menjadi hal umum bahwa sesuatu yang lebih besar dan lebih baru dianggap lebih baik. Sebetulnya hal ini tidak selamanya benar, justru pemikiran - pemikiran yang salah sering menjadi sesuatu yang dianggap benar. Misal : Must Upgrade to Have a Better Quality Life*
*kalau diterjemahkan ke bahasa Indonesia jadi jelek, jadi tidak saya terjemahkan ya
Pemikiran ini berlanjut bagi siapapun yang mendapatkan kenaikan gaji. Umumnya ketika kita mendapatkan rejeki, maka teman kantor atau saudara akan menyarankan untuk membeli rumah baru, mobil baru atau sekedar HP baru.
Oh tidak .. .. bila ini juga masuk di pikiran pembaca maka setiap kenaikan gaji akan diikuti dengan kenaikan pengeluaran. Kenapa rela kehilangan kenaikan gaji yang didapat susah payah? apakah hanya untuk gaya hidup ?
Inilah yang disebut dengan Inflasi Gaya Hidup. Penyakit hati ini disebut juga dengan istilah Gengsi. Malu! Sayangnya Malunya hanya sama manusia. Gak Malu sama Tuhan. Apakah tidak kenal Tuhan ?
Mereka yang terkena Inflasi Gata Hidup umumnya ingin terlihat wah dihadapan orang lain. Padahal belum tentu mereka menikmati Gaya Hidup tersebut.
Lha kok bisa bang?
Misalkan Gaya Hidup seseorang terlihat wah, naik mobil mewah, hp nya selalu keluaran terbaru, apartemen di tengah kota dekat dengan kantor. Apakah mereka bahagia? Belum tentu!
Mengapa ?
Bisa saja mereka terlihat wah bagi kita, namun dibalik semua itu mungkin mereka tidak bisa menikmati kemewahan itu sendiri karena harus memikirkan cara untuk membayar tagihan dari barang - barang yang mereka miliki.
Dan biasanya kewajiban membayar hutang ini menjadi satu hal yang membuat stress dan tidak jarang membuat kebahagiaan memiliki barang mewah tadi menjadi berkurang atau bahkan hilang.
Orang jadi takut untuk membangun bisnis baru karena takut gagal. Maklum cicilan sudah banyak, jadi yang bisa dilakukan hanya bekerja dan bekerja. tidak ada alokasi dana untuk membangun bisnis baru.
Sebetulnya simple saja kok, dengan membeli barang dua kali lipat lebih mahal, belum tentu kita merasakan bahagia sebanyak dua kali lipat juga. Karena itu daripada mengejar sesuatu yang baru secara terus menerus, sebaiknya kita fokus dengan apa yang kita perlukan dan itupun sudah cukup sebetulnya.
Misalkan HP, kita mungkin tidak puas memakai iPhone 7 pada saat keluar iPhone 8, Setelah ganti ke iPhone 8, kita pasti ingin mencoba menggunakan iPhone 9, iPhone X hingga iPhone 11 sekalipun. Padahal kalau dipikir pikir, mungkin penggunaan iPhone 7 pun sudah cukup bila hanya dipakai berfoto maupun instagram.
Belajarlah untuk berbahagia dengan hidup sederhana. Ini akan memberikan manfaat yang sangat banyak seperti :
- Memiliki lebih banyak uang pada saat memutuskan pensiun dini dan memulai bisnis baru.
- Ramah Lingkungan, karena kita membutuhkan lebih sedikit dibanding kebanyakan orang
- Rumah kita menjadi lebih nyaman dihuni dibanding bila kita memaksakan membeli barang - barang mewah di rumah yang mungkin tidak kita gunakan sehari - hari.
- Berkurangnya tingkat stres karena kita bisa berhenti mengejar trend dan mulai fokus memikirkan apa yang kita butuhkan.
Jadi bila saat ini pembaca super kawatir tingkat keuangan dan takut tidak memiliki kekuatan finansial yang cukup untuk melewati masa depan, ingatlah beberapa hal ini :
Downgrade Rumah
Cobalah untuk membeli rumah lain yang lebih kecil supaya beban angsuran tidak terlalu berat. Bila mungkin pindahlah ke apartemen atau sewalah rumah yang lebih rumah untuk mengurangi pengeluaran.
Kurangi Biaya Liburan
Tidak perlu memaksakan diri pergi ke luar negeri, ingat Indonesia adalah negara yang sangat kaya. Saya yakin masih ada tempat keren yang belum pernah kamu jelajahi di negeri ini. Biaya perjalanan ke luar negeri bila di hemat bisa dipakai liburan di dalam negri berkali - kali lho.
Pindah ke Pinggir Kota
Tidak perlu malu untuk tinggal di pinggiran kota. Demi mendapatkan harga rumah yang lebih murah maupun harga sewa rumah yang lebih murah, hal ini patut dipertimbangkan. Namun demikian janganlah buru - buru pindah ya. Pertimbangkan juga ongkos pulang pergi dan waktu yang akan dihabiskan di jalan bila rumah baru itu terlalu jauh.
Transportasi
Ada pepatah populer di luar negeri yang mengatakan "Money May Not Buy Happyness, But I'd Rather Cry on Jaguar than Cry on a Bus"
Mungkin orang yang seperti ini sudah termakan gaya hidup yang terlalu tinggi ya. Gengsi memang gak ada habisnya.
Sekarang cobalah pikirkan, bila kita memaksakan diri naik mobil setiap hari, maka selain terbebani dengan cicilan mobil, kita masih harus memikirkan biaya bensin dan servis rutin nya. Hidup di jakarta sekarang lebih mudah bila menggunakan transportasi umum kok. Public Transportasion sudah semakin banyak dan semakin mudah. Memang sih masih ada yang suka memakai mobil pulang pergi atau menggunakan motor.
Kalau boleh usul cobalah ganti pemikiran memang tidak semua orang bisa memiliki mobil, dan mereka yang tidak punya mobil pun tidak apa - apa kok.
Nah daripada harus menangis di mobil Jaguar, bukankah lebih baik belajar tersenyum di sebuah Bus ?
Gimana pembaca sekalian, masuk tidak analisa dari thewokesalary? Kalau masuk support mereka gih di patreon
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Punya pendapat yang berbeda?
Ingin bertanya lebih lanjut?
Kami sangat berterima kasih bila anda berkenan untuk menuliskan beberapa patah kata di kotak komentar kami
:: klikmenurutsaya ::