Advertorial Bisnis Online

Memilih Bisnis Franchise


Setelah membaca mengenai Rich Dad Poor Dad tentang seri bisnis jaringan, saya baru mengerti bahwa ide dasar dari bisnis jaringan berbeda dengan sistem MLM. Bila sistem MLM bergerak dengan model piramida dimana orang yang berada diatas menikmati hasil yang banyak dari kaki-kakinya, maka sistem bisnis jaringan yang dibicarakan oleh Robert T Kiyosaki dalam buku Rich Dad Poor Dad adalah piramida terbalik.

Model ini memungkinkan seseorang menjadi lebih kaya dengan menolong orang lain untuk menjadi kaya juga. Pada intinya hal ini akan memungkinkan banyak sekali orang untuk menjadi kaya. Hmm sebaiknya anda membaca langsung bukunya deh, memang seh kalau saya jelaskan disini agak ribet dan sulit dimengerti.

Salah satu model bisnis jaringan yang dibicarakan oleh Robert T Kiyosaki dalam bukunya adalah Mc Donald dan KFC. Berawal dari sinilah akhirnya saya mengambil kesimpulan bahwa bisnis jaringan yang dia maksudkan dalam buku Rich Dad Poor Dad adalah bisnis franchise yang sekrang banyak dinimati oleh investor-investor baru.

Bisnis ini memang membuka peluang bagi banyak orang untuk menjadi kaya. Dengan cara ini pula pemilik franchise (disebut dengan franchisor) akan mendapatkan keuntungan dari franchisee entah melalui biaya tahunan ataupun pembelian barang/modal. Baiklah berikut adalah beberapa tips untuk memilih franchise :

Untuk memilih bisnis waralaba, banyak sekali faktor yang harus dipertimbangkan. Mulai dari memahami waralaba itu sendiri, tata kelola franchise-nya, pokok-pokok perjanjian dan pola kontrak kerjasama franchise baik waralaba Indonesia maupun internasional, aspek keuangannya sampai ke masalah si empunya pemilik franchise tersebut alias franchisor.

Mungkin saya tidak bisa membedah semua tips memilih bisnis waralaba diatas secara detail karena keterbatasan ilmu saya. Tapi yang jelas, perlu kehati-hatian dalam memilih sebuah franchise, layaknya memilih pasangan hidup. Salah satu tips memilih franchise adalah dengan melihat franchisornya.

Berikut ini akan saya ulas sedikit bagaimana menilai franchisor, sesuai dengan ilmu yang saya dapatkan secara tidak langsung dari Pak Bambang Rachmadi, seorang pakar franchise sekaligus pendiri dan pemilik Franchise McDonald’s Indonesia.


Berapa lama franchisor menekuni bisnisnya

Franchisor yang kita pilih haruslah yang sudah BERPENGALAMAN dalam bisnis yang ia tekuni. Pilihlah franchisor yang sudah menekuni bisnisnya paling tidak selama 2-3 TAHUN. Apabila bukan pebisnis, sekurang-kurangnya ia pernah bekerja sebagai karyawan di bidang yang sama lebih dari 2 tahun dan mengenal manajemen tempat ia bekerja.

Ada bukti sukses

Selain pengalamannya, yang perlu kita ketahui adalah BUKTI SUKSES dari bisnis yang dijalankannya. Setidak-tidaknya kita harus mengetahui laporan keuangannya selama minimal 2 tahun. Franchisor bisa saja menunjukkan kesuksesannya. Namun perlu diingat, kita juga harus mengetahui BAGAIMANA PENGALAMAN ORANG YANG MENJADI FRANCHISES sebelumnya. Bagaimana kondisi cabangnya? Ada sebuah rumah makan yang jumlah cabangnya meledak dengan cepat, tapi kemudian rontok satu persatu.

Produknya bagus dan unik

Pilihlah perusahaan yang menjual produk berkualitas dan disukai oleh banyak orang. Produk yang kita pilih juga produk yang MENGALAMI PERTUMBUHAN, bukan produk yang sudah jenuh pasar atau industrinya, walaupun pasar yang jenuh sebenarnya hanya mitos.

Sistemnya sudah teruji sukses

Farchisor yang baik menurut Robert T. Kiyosaki, menawarkan SISTEM BISNIS. Membeli franchise berarti membeli sistem. Merek hanyalah salah satu kunci sukses. Kunci terpenting lainnya adalah sistem. Sistem disini mencakup manajemen produksi, keuangan, pemasaran, alur pasokan dan logistik serta sumber daya manusia.

Mempunyai pengetahuan yang dapat ditularkan

Franchisor harus memiliki sumber daya yang berbasis pada PENGETAHUAN.

Franchisor harus mempunyai jiwa dan orientasi kewirausahaan

Calon franchisee perlu memperhatikan apakah franchisor mempunyai sikap PROAKTIF, KEMAMPUAN BERINOVASI, dan KEMAUAN UNTUK MENGAMBIL RISIKO.

Track record dan gaya hidup wirausaha pemegang merek

Sering dengar berita penipuan berkedok investasi? Pelajaran yang paling penting disini adalah teliti track record franchisornya. Apakah ia seorang yang culas? Pernah terlibat tindak kejahatan dan penipuan? Skandal korupsi mungkin? Walaupun ia sudah tobat, tapi kita harus tetap BERHATI-HATI…!!! Selain track recordnya, lihat gaya hidupnya. Apakah ia suka berfoya-foya? Bisa-bisa uang investasi dipakai buat memenuhi nafsunya ntar. Pilih franchisor yang memliki moral baik.

Terbuka dalam hal keuangan

Intinya, kita harus mengetahui kinerja perusahaan dan kritis terhadap SKEMA KEUANGAN yang ditawarkan. Lihat apakah asumsi yang ditawarkan masuk akal atau tidak. Perhatikan baik-baik Return On Investment-nya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Punya pendapat yang berbeda?
Ingin bertanya lebih lanjut?

Kami sangat berterima kasih bila anda berkenan untuk menuliskan beberapa patah kata di kotak komentar kami

:: klikmenurutsaya ::