Service Level Agreement (SLA) atau yang dikenal dengan standar layanan rupanya membuat beberapa perusahaan skala besar dan skala kecil seperti perbankan, maskapai penerbangan, departemen store hingga depot makanan memberikan aturan pengenaan dresscode maupun pemberian seragam kepada karyawannya.
Menurut penulis, hal ini memang sesuatu yang wajib untuk dilakukan karena pengenaan seragam ternyata memberikan image yang baik bagi perusahaan. Sebagai contoh misalkan anda bertemu dengan seseorang dengan pakaian bebas namun mengenakan jas putih kas dokter, maka tentunya anda akan menganggap dia sebagai seorang pintar yang "layak" untuk kita ajak berkonsultasi mengenai kesehatan. Padahal anda belum tentu mengetahui seberapa pandai dia di dunia kedokteran seperti lulusan mana dia dan apa jabatannya di rumah sakit.
Seragam juga memberikan image bahwa seseorang yang mengenakannya memiliki pengetahuan standar yang harus dimiliki olehnya. Contohnya begini, bila ada pegawai baru sebuah bank dan dia ditempatkan di customer service, maka penulis yakin bahwa dia sudah memiliki pengetahuan yang "layak" untuk mewakili bank tersebut dalam berhubungan dengan nasabah walaupun sebenarnya dia baru lulus sekolah.
Inilah mengapa rupanya beberapa perusahaan menerapkan larangan terhadap penggunaan seragam di tempat umum. Alasannya cukup mudah ditebak, perusahaan ingin agar citranya tetap terjaga dan tidak terusak oleh perilaku pegawainya di luar kantor yang memang tidak bisa di kontrol oleh manajemen.
Sebagai contoh penulis pernah melihat pegawai salah satu restoran pizza yang cukup terkenal di sebuah mall. Mereka mengobrol seperti biasa memang di foodcourt yang agak jauh dari restoran mereka berada. Mungkin karena pada jam tersebut mereka tidak bekerja, mereka kurang menjaga perilaku dengan mengangkat kaki pada kursi.
Penulis bertanya kali ini kepada anda, apa kira-kira yang akan dilakukan manajemen restoran bila melihat pemandangan ini?
Contoh lainnya adalah pada perbankan. Mereka umumnya memberikan seragam kepada front linernya yaitu Teller dan Customer Service. Namun demikian rupanya ada salah satu bank yang melarang penggunaan seragam tersebut di luar kantor. Mereka mengharuskan pemakaian seragam hanya di dalam kantor sehingga tidak diperkenankan memakai seragam tersebut ketika berangkat dan pulang kantor.
Coba tebak kenapa kebijakan ini harus diambil?
Penulis berpendapat bahwa perbankan seperti BRI, BNI, Mandiri, BCA dll wajib untuk menjaga reputasi mereka. Hal ini diperlukan karena memang bisnis bank adalah mengelola resiko dan mereka perlu menjadi lebih prudent untuk menjalankan bisnisnya.
Coba bayangkan sekarang, apa pendapat anda bila melihat pegawai bank dengan seragam bagusnya makan di warung kotor di pinggir jalan? Terlebih lagi bila ketika mereka makan, mereka tidak menggunakan sendok dan kebingungan ketika handset mereka yang ternyata nokia tipe lama berbunyi.
Penulis yakin pembaca akan memiliki anggapan bahwa ternyata pegawai bank tidak mampu untuk makan siang. Ini berarti gaji mereka terlalu kecil atau bank tersebut tidak mampu menggaji mereka dengan jumlah yang pantas.
Beberapa perusahaan besar yang mewajibkan penggunaan seragam hanya pada lokasi kerja memang ingin reputasi mereka terjaga. Dan bagi mereka seharusnya seragam merupakan salah satu interior yang meningkatkan keindahan di dalam kantor dan tidak boleh terkotori dan rusak ketika digunakan di luar jam kerja/kantor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Punya pendapat yang berbeda?
Ingin bertanya lebih lanjut?
Kami sangat berterima kasih bila anda berkenan untuk menuliskan beberapa patah kata di kotak komentar kami
:: klikmenurutsaya ::